Senin, 28 April 2014

Mengenal Gejala penyakit tumbuhan



I. PENDAHULUAN

1.1            Dasar Teori
Penyakit tumbuhan merupakan kondisi dimana sel dan jaringan tanaman tidak berfungsi secara normal, yang ditimbulkan karena gangguan secara terus menerus oleh agen patogenik atau faktor lingkungan agen patogenik atau faktor lingkungan (abiotik) dan akan menghasilkan  perkembangan gejala. (Martoredjo,  1984)
Konsep timbulnya suatu penyakit semakin berkembang seiring dengan berkembangnya ilmu penyakit tumbuhan, pada awalnya para pakar menunjuk pathogen sebagai penyebab penyakit yang utama, selanjutnya diketahui bahwa dalam berbagai buku teks mengenai penyakit tumbuhan umunya dianut konsep segitiga penyakit (disease triangle). Ketiga komponen penyakit tersebut adalah inang, pathogen dan lingkungan. Dan ada salah satu faktor yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi ketiga komponen tersebut yaitu manusia.  Sehingga penyakit sebenarnya merupakan hubungan segi empat antar faktor pathogen, faktor inang, faktor lingkungan dan faktor manusia sehingga disebut segi empat penyakit. (Djafarudin. 2001)

Penyebab penyakit dikenal tiga golongan pathogen utama yaitu jamur, bakteri dan virus. Jamur merupakan organisme tingkat rendah yang belum mempunyai akar, batang, dan daun tetapi mampu menimbulkan kerusakan jaringan bahkan mematikan tanaman inang. Bakteri merupakan tumbuhan bersel satu dan berdinding sel, tetapi bersifat prokariotik (tidak mempunyai membran inti). Virus merupakan organism aseluler, dimana asam nuklead virus hanya terdiri DNA atau RNA saja. Virus merupakan penyebab penyakit yang paling merusak, tidak hanya terjadi pada tanaman, tetapi juga pada manusia dan ternak. Penyakit tanaman yang disebabkan bakteri seperti penyakit layu ini menyerang tanaman nilam yang disebabkan oleh bakteri Ralstonia solanacearum. Penyakit tanaman disebabkan jamur adalah seperti penyakit antraknosa pada tanaman cabai disebabkan oleh Colletotrichum capsici. Cendawan ini menyerang bagian buah tanaman cabai. Penyakit tanaman disebabkan virus seperti penyakit virus belang menyerang pada tanaman kacang tanah. (Djafarudin. 2001)
Gejala Penyakit Tumbuhan Dibagi Menjadi morfologi dan histology. Gejala morfologi merupakan gejala yang dapat dlihat langsung. Gejala histologi merupakan gejala yang hanya gejala yang hanya dapat diketahui lewat pemeriksaan pemeriksaan mikroskopis dari jaringan yang sakit jaringan yang sakit.  dibedakan menjadi 3 tipe gejala yaitu nekrosis,  hipoplastis dan hiperplastis. Gejala nekrotis terjadi karena adanya kerusakan pada sel atau bagian sel bahkan kematian sel. gejala Nekrotis dibagi kedalam beberapa gejala seperti: nekrosis, hidrosis, klorosis, layu, gosong mati ujung, busuk, busuk terbagi menjadi dua yaitu busuk basah dan busuk kering, rebah, kanker, perdarahan atau eksudasi. Gejala Hipoplastik adalah gejala yang disebabkan karena terhambat atau terhentinya pertumbuhan sel , gejala ini terbagi menjadi berikut: Kerdil, Klorosis, Etiolasi. Gejala hiperplastik ini disebabkan karena adanya pertumbuhan sel yang lebih dari biasanya (overdevelopment). Gejala hiperplastik terbagi sebagai berikut: Menggulung atau mengeriting, erinose, fasiasi, intumesensia, kudis (scab), prolepsis. (Djafarudin. 2001)
Morfologi penyebab penyakit tumbuhan ada 2 yaitu faktor biotik dan abiotik. Faktor biotik merupakan penyebab kerusakan yang paling banyak merugikan tanaman karena pada umumnya menyerang tanaman secara langsung.  Secara umum faktor biotik dapat digolongkan lagi menjadi beberapa jenis penyebab kerusakan.  Untuk itu kerusakan yang disebabkan oleh tumbuhan parasit seperti jamur, bakteri, virus dan kerusakan yang disebabkan oleh  hewan pada umumnya disebabkan oleh filum Arthropoda dan Molusca. Faktor abiotik merupakan faktor lingkungan fisik yang dapat menyebabkan kerusakan atau penyakit pada beberapa tanaman, seperti suhu, kelembaban, intensitas sinar, kelebihan dan kekurangan unsur hara, serta faktor keasaman tanah. Faktor-faktor tersebut menyebabkan tanaman sakit jika dalam keadaan ekstrim, dan toleransi tanaman rendah, dalam keadaan normal bagi tanaman, tidak menunjukkan gejala, artinya tidak menyebabkan kelainan pada tanaman. (Martoredjo, T. 1984)

1.2            Tujuan    
Adapun tujuan dari dilaksanakannya praktikum Dasar-dasar Perlindungan Tanaman dengan materi Mengenal Gejala Penyakit Tumbuhan adalah :
a.       Agar mahasiswa dapat mengenal dan membedakan gejala penyakit tanaman..
b.      Agar mahasiswa mengetahui penyebab penyakit berdasarkan gejala dan tanda yang diamati khususnya yang disebabkan cendawan, bakteri dan virus.



                                                                                                                                      I.         

 
II.          BAHAN DAN METODE

2.1          Waktu dan Tempat
Kegiatan praktikum Dasar Perlindungan Tanaman materi 1 tentang Mengenal Gejala Penyakit Tumbuhan yang dilaksanakan pada hari Sabtu,  5 April 2014 jam 11.00-12.40 WIB. Kegiatan dilaksanakan di Laboratorium Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Palangka Raya.

2.2          Bahan dan Alat
Adapun bahan yang digunakan pada pelaksanaan praktikum ini adalah sebagai berikut : bagian tanaman yang bergejala pada Jagung (Zea mays), ubi jalar (Ipomoea batatas), wortel (Daucus carota), sawo (Crisophyllum crainito), cabai (Capsicum annum), papaya (Carica papaya), jambu agung (Eoyzygium malaccense), daun jarak (Ricinus communolin), mangga (Mangifera indica), alcohol, aquadest, kapas, kertas tissue. Dan alat yang digunakan adalah mikroskop, loupe, obyek glass, cover glass, jarum pentul dan silet.

2.3          Cara Kerja
Adapun cara kerja yang dilakukan pada praktikum dasar-dasar perlindungan tanaman ini adalah :
-          Mengamati gejala penyakit kemudian menggambarkannya dengann menyebutkan cirri-ciri atau penampakan fisiologis dari gejala tersebut.
-          Mengamati secara mikroskopis penyebab penyakit dengan berdasarkan tanda yang tampak dan gambar serta menyebutkan penyebabnya.
-         

Membuat herbarium dengan berdasarkan gejala spesifik dari penyakit tumbuhan.
III.   
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1.        Hasil Pengamatan
Dari hasil pengamatan praktikum Dasar-dasar Perlindungan Tanaman dengan materi Mengenal Gejala Penyakit Tumbuhan di laboratorium jurusan Budidaya Pertanian adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Hasil pengamatan bagian tanaman yang berpenyakit
No.
Nama Tanaman yang Diamati
Gejala yang Diamati
Tipe Gejala
Nama Penyakit
Penyebab Penyakit
1
Jagung (daun & batang)
(Zea mays)
-    Ukuran tanaman lebih kecil
-    Bercak pada daun terdiri dari alur-alur
-    Daun berwarna kuning pada bagian-bagian tertentu.
-    Hipoplasia


-    Nekrosis


-    Hipoplasia
-    Kerdil


-    Target-board spot

-    Mozaik
-    Virus tungro




-    Bipolaris maydis
2
Ubi jalar (umbi) (Ipomoea batatas)
-    Bercak kasar
-    Pecah-pecah
Hiperplastis
Kudis (scab)
Elsinoe batatas
3
Wortel (umbi) (Daucus carota)
-    Basah
-    Berlendir
-    Bau tidak sedap
-    Terdapat bagian warna coklat
Nekrosis
Busuk basah
Erwinia carotavora
4
Sawo (batang) (Crisophyllum crainito)
-    Batang begelembung
-    Terdapat serangga
-    Di dalamnya berrongga-rongga
Hiperplastis
Sesidium (Zoo sesidium)
Agrobacterium
5
cabai (buah) (Capsicum annum)
-    Terdapat bercak hitam dan kuning
-    Terdapat spora berwarna putih
Nekrosis
Busuk kering

jamur
6
Pepaya (daun) (Carica papaya)
-    Keriting menggulung
-     Menguning
Hiperplastis
Menggulung/mengeriting
Streptomyces scabies
7
Jambu agung (daun)  (Eoyzygium malaccense)
-    Bercak kasar
-    Bintil-bintil
Hiperplastis
Kudis (scab)
Bakteri
8
Daun jarak (Ricinus communolin)
-    Daun bercak coklat
-    Daun keriting
Nekrosis
Terbakar
Abiotik
9
Mangga (daun) (Mangifera indica)
-    Bercak dengan warna coklat
-    Bekas warna terlihat jelas
Nekrosis
Blight
Virus

3.2.       Pembahasan
Pada tabel hasil pengamatan tanaman yang berpenyakit pada Praktikum Dasar perlindungan Tanaman dengan materi Mengeal Gejala Penyakit Tumbuhan adalah sebagai berikut :
 





Gambar. Jagung kerdil
Sumber : agri-tani.blogspot
Gambar. Mikroskopis mozaik
Sumber : blog.uad.com
 


Pada tanaman jagung (Zea mays) yang diamati dari bagian tanaman ini adalah gejala yang terdapat pada daun dan batang tanaman yaitu seperti ukuran tanaman yang lebih kecil dengan tipe gejala hipoplasia dan nama penyakitnya adalah kerdil (atrofi) yang disebabkan oleh virus tungro. Daun berwarna kuning pada bagian-bagian tertentu yang disebabkan oleh Bipolaris maydis dengan nama penyakitnya adalah mozaik dengan tipe gejala hipoplasia. Bercak pada daun terdapat alur adalah tipe dari gejala nekrosis, target-board spot adalah nama dari penyakit ini.

Gambar. Kudis (scub)
Sumber : dok.pribadi
Gambar. mikroskopis
Sumber : biologi.blogspot








Bagian tanaman yang diamati dari ubi jalar (Ipomoea batatas) adalah umbinya, dimana terdapat gejala bercak kasar dan pecah-pecah yang disebabkan oleh Elsinoe batatas dengan nama penyakit kudis (scub) dengan tipe gejala hiperplastis.





Gambar. bakteri Erwinia carotovora

Sumber : dok.pribadi
h
Gambar. Busuk basah
Sumber : dok.pribadi


Pada tanaman wortel (Daucus carota) yang diamati dari bagian tanaman ini adalah gejala yang terdapat pada umbi. Dari hasil pengamatan mengalami gejala basah, berlendir, berbau tidak sedap dan terdapat bagian yang tidak sedap gejala ini disebabkan oleh Erwinia carotavora nama penyakitnya adalah busuk basah dengan tipe gejala nekrosis.

Gambar : mikroskopis batang
Sumber: numansa.blogspot.com






Batang merupakan bagian tanaman yang diamati pada sawo (Crisophyllum crainito).tanaman ini mengalami gejala batang bergelembung, terdapat serangga dan di dalamnya terdapat rongga-rongga. Nama penyakit ini adalah Sesidium (Zoo sesidium) dan tanaman mengalami gejala hiperplastis.
Gambar. Busuk kering
Sumber: dok. pribadi
Gambar. mikroskopis
Sumber: lintan.blogspot.com








 Pada tanaman cabai (Capsicum annum) yang diamati dari bagian tanaman ini adalah gejala yang terdapat pada buah yaitu terdapat bercak hitam dan kuning dan spora berwarna putih gejala ini menunjukkan tipe gejala nekrosis dengan nama penyakit adalah busuk kering.





 


Pada tanaman papaya (Carica papaya) yang diamati dari bagian tanaman ini adalah gejala yang terdapat pada daun. Gejala yang diamati di daun adalah keriting menggulung dan  dan menguning penyakit ini dinamakan penyakit menggulung/mengeriting yang termasuk kedalam tipe hiperplastis.




Gambar : mikroskopis bintil
Sumber : cenaya.blogspot.com






Pada tanaman jambu agung (Eoyzygium malaccense) yang diamati dari bagian tanaman ini adalah gejala yang terdapat pada daun. Gejala yang diamati pada daun ini adalah adanya bintik-bintik yang timbul pada bagian daun dan bercak yang kasar, penyakit ini dinamakan kudis (scub) dan termasuk kedalam tipe gejala hiperplastis.
Gambar:  Daun mangga
Sumber.: dok. pribadi








Pada tanaman  mangga (Mangifera indica) yang diamati dari bagian tanaman ini adalah gejala yang terdapat pada daun, yaitu terdapat gejala bercak dengan warna coklat yang hampir kering dan terlihat jelas bekas warna. Penyakit tanaman ini dinamakan penyakit blight yang termasuk dalam tipe gejala nekrosis.

  
Gambar : mikroskopis daun
Sumber: biologi-community.blogspot.com
Gambar : daun jarak
Sumber: dok. pribadi






Pada tanaman daun jarak (Ricinus communolin) yang diamati dari bagian tanaman ini adalah gejala yang terdapat pada daun dimana termasuk kedalam tipe gejala nekrosis karena menunjukkan gejala daun bercak coklat dan keriting dan nama penyakitnya ini adalah penyakit terbakar. Yang disebabkan oleh faktor abiotik.


                                                                                                                                                         I.             
11
 
                                                                                                                                                         V.              PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh setelah melakukan percobaan ini adalah bahwa penyebab penyakit terbagi menjadi dua macam yaitu yang berasal dari faktor biotik dan abiotik. Namun penyebab penyakit yang sering menyerang dan jumlahnya relatif tinggi berasal dari faktor biotik yaitu patogen. Dan gejala penyebab penyakit ada 3 golongan patogen yaitu jamur, bakteri dan virus. Dan gejala tipe penyakit terbagi dalam 3 tipe yaitu nekrotis, hipoplastis dan hiperplastis.

4.2.Saran
Saran yang dapat saya sampaikan setelah melakukan praktikum ini adalah  bahwa untuk lebih dikiatkan lagi dalam penelitian dan praktek dalam melakukan perlindungan tanaman. Karena disamping dari nilai produksi dan ekonomi menjadi rugi, tanaman tersebut menjadi terbuang percuma atau sia-sia. Oleh karena itu perlu kita buat pengolahannya yang sempua, atau baik.



 

DAFTAR PUSTAKA


Djafarudin. 2001. Dasar-dasar Perlindungan Tanaman (Umum). Bumi Aksara. Jakarta
Martoredjo, T. 1984. Pengantar Ilmu Penyakit Tumbuhan Bagian dari Perlindungan Tanaman. Andi Offset. Yogyakarta
Supena, H. 1980. Pengaruh residu tanaman terhadap perkembangan penyakit  cendawan akar putih (Rigidiporus lignosus Klotzch) pada tanaman karet. Tesis. Institut Pertanian Bogor.
Widyastuti, SM., Sumardi dan Harjono. 2005. Patologi Hutan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta
Yudiarti, T. 2007. Ilmu Penyakit Tumbuhan. Graha Ilmu. Yogyakarta


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar